Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 324 322551

Email

tipa@iainmadura.ac.id

Penguatan Kurikulum: Tadris IPA Hadiri Review Kurikulum berbasis OBE dan MBKM yang diselenggarakan LPM IAIN Madura

  • Diposting Oleh Admin TIPA
  • Kamis, 16 Mei 2024
  • Dilihat 28 Kali
Bagikan ke

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Madura mengadakan kegiatan “Review Kurikulum Berbasis OBE dan MBKM yang diikuti oleh seluruh prodi di lingkungan IAIN Madura termasuk Prodi Tadris IPA. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yakni hari Rabu-Kamis, 15-16 Mei 2024 di Hotel Cahaya Berlian. Dr. Dra. Hj. Meinarni Susilowati, M.Ed, sebagai narasumber, menyampaikan ulasan mendalam mengenai kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di IAIN Madura.

Dalam paparannya, Dr. Meinarni menyoroti elemen utama OBE, di mana paradigma operasionalnya menekankan bahwa pencapaian kompetensi yang telah ditentukan jauh lebih penting daripada hanya menyediakan layanan. Ia menekankan bahwa untuk mencapai kompetensi tersebut, implementasi harus dilakukan secara bertahap. Salah satu kunci penting dari OBE adalah pada learning outcome, di mana harus ada kondisi dan kesempatan yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam konteks Kurikulum Berbasis Outcome-Based Education (OBE), terdapat empat prinsip yang mendasar yang menjadi pedoman dalam pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip ini memberikan arahan dalam merancang pembelajaran yang berfokus pada hasil yang diinginkan. Berikut adalah empat prinsip tersebut:

  1. Fokus pada Hasil (Outcome-Oriented): Prinsip pertama dari OBE adalah fokus pada hasil. Artinya, desain kurikulum dan pembelajaran difokuskan pada hasil akhir yang diharapkan dari proses belajar. Tujuan akhir pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas dan terukur, yang kemudian menjadi landasan bagi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
  2. Desain Terbalik (Backward Design): Prinsip ini menekankan pentingnya merancang kurikulum dari hasil yang diinginkan ke belakang, bukan dari materi atau aktivitas pembelajaran ke depan. Proses ini dimulai dengan menentukan tujuan pembelajaran yang spesifik, kemudian merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini memastikan bahwa setiap elemen pembelajaran secara langsung berkontribusi terhadap pencapaian tujuan akhir.
  3. Pengajaran Berpusat pada Mahasiswa (Student-Centered Teaching): Prinsip ini menekankan pentingnya mengintegrasikan kebutuhan, minat, dan gaya belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini menggeser fokus dari pengajaran yang berpusat pada dosen ke pengajaran yang berpusat pada mahasiswa, di mana mahasiswa aktif terlibat dalam pembelajaran, memiliki tanggung jawab atas pencapaian tujuan, dan didukung untuk mencapai potensi mereka secara maksimal.
  4. Evaluasi Berbasis Outcome (Outcome-Based Assessment): Prinsip terakhir adalah pentingnya mengevaluasi pencapaian mahasiswa berdasarkan hasil yang diinginkan. Evaluasi dalam OBE dilakukan dengan membandingkan kinerja mahasiswa dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian tidak hanya fokus pada penyerapan materi, tetapi juga pada pengembangan keterampilan, sikap, dan pemahaman yang lebih dalam.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, perguruan tinggi dapat mengembangkan kurikulum yang responsif, relevan, dan efektif dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Kurikulum yang berbasis OBE membantu memastikan bahwa lulusan siap untuk menghadapi tuntutan dunia nyata dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan.